Salah seorang anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang hadir dalam Rapat Akbar Sepakbola Indonesia, di Hotel Pullman, Jakarta, Minggu (18/12), adalah La Nyalla Mattalitti. Pria yang kemudian lewat rekomendasi rapat juga dimasukkan dalam Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia itu, menyatakan bahwa tuntutan soal KLB (Kongres Luar Biasa) sebenarnya bukan baru belakangan ini saja muncul.
La Nyala menegaskan bahwa tuntutan digelarnya KLB sebenarnya sudah disosialisasikan sejak lama. "Tapi, kami baru membeberkan kepada publik beberapa minggu terakhir, karena kami (sebelumnya) masih memberikan kesempatan kepada Djohar dan kawan-kawan untuk melakukan perbaikan," ujarnya.
"Nyatanya, Forum Pengprov mau bertemu saja, ditolak (oleh pengurus pusat PSSI). Djohar dan kroninya sudah berkali-kali melanggar statuta. Kami akan tunjukkan surat dukungan (KLB ini) kepada PSSI," tegas La Nyala melanjutkan.
Sebagaimana disuarakan lewat 5 (poin) Deklarasi Jakarta yang dirangkum di penghujung Rapat Akbar tersebut, anggota PSSI peserta rapat dan Komite Penyelamat memberi tenggat waktu gelaran KLB dalam 3 (tiga) bulan ke depan. Tepatnya, KLB disebutkan harus digelar selambat-lambatnya pada 30 Maret 2012.
Tidak hanya itu, guna mendapatkan kepastian lebih awal, mereka pun memberi deadline kepada PSSI untuk memverifikasi keabsahan surat dukungan KLB, sekaligus menjawab tuntutan (KLB), hingga 23 Desember 2011 alias Jumat pekan ini. Lalu, bagaimana jika tak direspon oleh PSSI?
Jika PSSI menolak untuk menggelar KLB, maka para anggota pendukung rekomendasi ini akan menyerahkannya kepada Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia. Di mana dengan mandat yang diberikan anggota, komite ini secara otomatis berhak menggelar KLB.
Berikut daftar 11 nama yang duduk di Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia tersebut:
-Tony Apriliani
-La Nyalla Mattalitti
-Robertho Rouw
-Erwin Dwi Budiawan
-Benhur Tommy Mano
-M Farhan
-Doddy Alex Noerdin
-FX Hadi Rudyatmo
-Sumaryoto
-Hardi
-Benny Dollo
0 komentar:
Posting Komentar